Kelahiran dan Menyusui

Kelahiran

Kelahiran atau partus/partusisi adalah keluarnya bayi dari uterus dan diikuti oleh keluarnya plasenta. Kelahiran yang normal terjadi setelah usia kehamilan 40 minggu (dihitung dari awal siklus mensttuasi yang terakhir).atau 38 minggu (sejak terjadi konsepsi). Terjadi karena disebabkan kontraksi otot uterus miometrium secara berirama dan kuat. Beberapa minggu diakhir kehamilan cervix menjadi lebih lembut dan fleksibel karena pengaruh hormon kelahiran dan pada umumnya kepala bayi telah bergerak ke bawah masuk dalam pelvis. Si ibu telah mengalami kontraksi ringan dan tidak terasa nyeri pada abdomen (perut). Namun kontraksi tersebut akan meningkat kekuatan dan frekuensinya. 

Tanda-tanda awal kelahiran antara lain adalah:
  1. timbul rasa nyeri di bagian punggung yang menjalar hingga bagian bawah abdomen.
  2. kontraksi yang tidak kunjung mereda bahkan frekuensinya semakin meningkat (labor).
  3. pelepasan lendir penyumbat cervix disertai bercak darah berwarna merah muda. 
  4. pecahnya selaput amnion sehingga cairan ketuban merembes keluar melalui vagina.
Proses kelahiran melalui 3 fase yaitu:
  1. Labor
    adalah serangkaian kontraksi uterus yang kuat dan berirama disertai dengan pembukaan dan pemipihan cervix. Mula-mula kontraksi terjadi setiap 15 menit, makin lama frekuensi kontraksi semakin meningkat, jarak waktunya semakin pendek dan cervix semakin meregang dan membuka hingga 10 cm (cervix mengalami dilatasi sempurna)
  2. Ekspulsi
    Merupakan proses pendorongan bayi keluar melalui cervix dan vagina. Kontraksi otot uterus diluar kesadaran dan kontraksi otot perut ibu membantu mendorong bayi keluar hingga bayi lahir.
  3. Pengeluaran plasenta
    fase ini berlangsung kurang lebih 15 menit setelah bayi keluar. Selama itu uterus berkontraksi melepaskan plasenta dari dinding uterus, kemudian didorong keluar.


Hormon-hormon yang berpengaruh dalam kelahiran yaitu: estrogen, oksitosin, prostagladin dan relaksin.

  1. Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya meningkat menjelang kelahiran, berfungsi untuk kontraksi uterus.
  2. Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin, berfungsi untuk merangsang kontraksi uterus dan merangsang plasenta untuk mensekresikan prostagladin.
  3. Prostagladin dihasilkan oleh plasenta, berfungsi untuk merangsang kontraksi uterus dan meningkatkan intensitas kontraksi uterus. Cekaman fisik dan emosi yang berkaitan dengan kontraksi ini merangsang pelepasan lebih banyak oksitosin dan prostagladin yang merupakan umpan balik tahapan proses kelahiran.
  4. Relaksin dihasilkan oleh plasenta dan korpus luteum pada ovarium, berfungsi untuk relaksasi/dilatasi cervix yaitu peregangan dan pemipihan cervix, melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan

Menyusui

Laktasi atau produksi air susu merupakan bentuk perawatan dan pemeliharaan paska lahir. Laktasi berasal dari kelenjar susu pada sepasang payudara ibu. Payudara terdiri atas kelenjar susu (glandula mammae) dan jaringan lemak (jaringan adiposa). Selama kehamilan; glandula mammae bertambah besar dan jaringan lemak menjadi lebih tebal. Hal ini dipengaruhi oleh hormon-hormon mammotropin, estrogen dan progesteron. Hormon mammotropin disekresikan oleh hipofise ibu dan plasenta janin. Sedangkan estrogen dan progesteron disekresikan plasenta. Walaupun hormon-hormon tersebut mempengaruhi pertumbuhan fisik payudara tetapi memiliki efek negatif terhadap sekresi air susu. Setelah kelahiran terjadi penurunan hormon-hormon tersebut sehingga hipofisis mesekresikan hormon prolaktin yang merasang glandula mammae untuk memproduksi air susu.


Pemberian air susu ibu (ASI)

ASI merupakan makanan tunggal yang mampu memenuhi kebutuhan bayi untuk tumbuh selama 6 bulan pertama kehidupannya.
Keuntungan pemberian ASI:

  1. Memenuhi kebutuhan gizi bayi, karena ASI mengandung komponen yang sangat spesifik yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan bayi
  2. ASI mengandung antibodi yang merupakan perlindungan alami bagi bayi yang baru lahir
  3. ASI dapat meningkatkan IQ anak karena mengandung DHA (Docosa Hexanoic Acid) dan AA (Arachidonic Acid).
  4. Terbentuknya ikatan emosional yang kuat antara ibu dan anak. Anak merasa aman dan disayang sehingga berpengaruh baik bagi perkembangan emosional anak
  5. Menyusui akan mempermudah untuk mengurangi berat badan ibu yang bertambah ketika masa kehamilan.
  6. Menyusui merangsang uterus untuk berkontraksi untuk kembali ke bentuknya semula
  7. Menyusui juga merupakan kontrasepsi alami, walaupun tidak dapat diandalkan sepenuhnya. Frekuensi menyusui yang sering dapat menekan ovulasi, sehingga selama ibu masih menyusui tidak hamil.
  8. Pemberian ASI sangat ekonomis, karena ibu yang menyusui tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli susu formula yang harganya cukup mahal.

Sebaiknya kamu tahu

Operasi Sesar
Metode untuk menangani kelahiran yang cukup sulit; bayi dikeluarkan melalui pembedahan dinding perut dan rahim yang dikenal dengan operasi sesar atau Sectio Caesaria. Beberapa alasan dilakukan pembedahan sesar antara lain:
1. Pinggul terlalu kecil atau lubang pinggul terlalu sempit sehingga tak memungkinkan bayi keluar.
2. Posisi janin melintang.
3. Terjadi lilitan tali pusat yang membahayakan janin.
4. Letak plasenta menutup jalan lahir.
5. Kontraksi rahim kurang kuat.
6. Ibu dalam keadaan tidak sadar.
7. Adanya tumor di daerah panggul yang mempersulit keluarnya bayi.
Operasi sesar merupakan hal biasa dan telah sering dilakukan. Bagi dokter yang memang ahli dibidangnya, kelahiran melalui operasi sesar tidak ada bedanya dengan kelahiran biasa yang normal. Operasi sesar dianggap operasi yang aman karena menggunakan tehnik pembiusan yang modern, metode perawatan modern dan pencegahan infeksi yang sempurna.



video operasi sesar sumber http://www.youtube.com/watch?v=NV-4PVsaHXE

Hari Perkiraan Lahir (HPL)
Bagi wanita yang memiliki siklus haid 28 hari; ovulasi terjadi 14 hari setelah hari pertama haid. Bila usia kehamilan adalah 280 hari atau 40 minggu, maka sesungguhnya janin dalam kandungan tumbuh selama 266 hari. Maka Hari Perkiraan Lahir (HPL) dapat dicari dengan menghitung mundur 3 bulan dari hari pertama haid terakhir ditambah 7 hari, tahunnya ditambah 1. Misalnya seorang wanita hamil dengan hari pertama haid terakhir tanggal 15 Juli 2012, maka HPL nya adalah 22 April 2013. Sekali lagi perlu diingat bahwa itu berlaku bagi wanita yang memiliki siklus 28 hari. Tetapi kenyataannya hanya 5% wanita yang melahirkan tepat sesuai dengan HPL. Dan hanya sepertiga dari jumlah kehamilan yang lahir 5 hari sebelum dan sesudah HPL yang diperhitungkan. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar